Rabu, 31 Januari 2018

Kekuatan Sounding

Assalamualaikum,

Sounding, menurutku adalah memberi pengertian ke anak tentang segala hal dengan kalimat-kalimat yang positif (weeits jan, bahasan mirip pakar aja, qaqaqa). Kekuatan sounding gak cuma berlaku untuk menyapih aja lho, semua hal bisa kok, karena sounding itu kan sebenarnya mengkomunikasikan segala sesuatu ke anak supaya anak.

Kebetulan, aku udah masanya menyapih Enca ni, harapanku sih aku bisa menyapih dengan cinta istilah kerennya weaning with love (wwl), supaya tidak perlu menyakiti atau nakut-nakuti. Jadi aku mulai gencarin sounding, jauh-jauh hari sebelum Enca saatnya disapih. Misalnya begini,

"Enca, Enca sekarang umurnya udah satu yaa..udah makin besar, makin sholiha, makin pinter, makin tinggi, makin ceriwis, udah pinter lari-lari, pinter nyari belalang, pinter berdoa...Besok kalau umurnya udah dua, nenen mamah ditutup yaa..kalau minum pakai gelas terus yaa sayang...😘😘"

Enca pun membalas dengan anggukan sambil berucap "he....eh"
meskipun aku tau sebenarnya Enca belum tau maksudnya, misalkan udah tau pasti jawabnya "emoooh" 😄

Itu beberapa kalimat mantra yang selalu aku ucapkan saat menyusui ketika Enca hendak tidur. Dengan harapan ketika sudah saatnya disapih nanti, Enca benar-benar mengerti dan siap.

Kapan mulai sounding ?
Aku memulai sounding saat usianya 15 bulan, karena aku sadar bahwa proses menyapih dengan cinta itu tidaklah mudah dan butuh keteguhan hati, 💪🏻💪🏻💪🏻.

Bagiku, menyapih itu episode yang penuh dengan haru, baper, dan mewek. Karena menyusui itu membahagiakan 😍. Jadi aku ingin ketika menyapih pun harus dengan bahagia.

Saat ini usia Enca 20 bulan, yang artinya 4 bulan lagi disapih. Proses sounding kalimat mantra masih tetap berjalan. Semakin mendekati waktu penyapihan, aku sounding lagi dengan kata-kata yang lebih tegas namun tetap halus, misalnya

Aku: Enca sekarang umur berapa ya ?
Enca: uaaaa mah (duaa maah)
Aku: Kalo umur dua, nenen ?
Enca : gak boleeeh
Aku: umur dua,, nenen ?
Enca : tutup, aluu mah (tutup, malu mah)
Aku: kalo disayang ?
Enca : boleeeee mah

Alhamdulillah semakin mengerti umurnya udah dua, udah gak nenen lagi. Meskipun aku juga belum sepenuhnya rela menyapih.

Selain sounding, aku juga menerapkan untuk tidak menawarkan nenen. Terkadang kalau Enca masih merengek minta nenen, aku jelaskan lagi mengulang-ulang kalimat mantra tersebut, lalu Enca bisa mengerti. Disitulah aku baper, hahaha. Tapi terkadang juga Enca sampai nangis minta nenen, disitulah aku memberikan lagi dengan syarat nenen sebentar saja hihi

"boleh nenen, tapi sebentar yaa, mamah hitung sampai 10 udah yaa nenennya" 😁

"maafin mamah ya sayang 😘"


Keharuan berlanjut ketika sekarang Enca bisa tidur sendiri, tanpa minta nenen. Memang ini yang aku harapkan, tapi kok ya bikin baper, hehehe.

Seperti biasa, tiap mau tidur berdoa dulu. Ditambah sekarang berdoanya pun maunya sendiri mamah suruh diem dulu, 😘

Aku: ayo berdoa dulu dek...
Enca : berdoa 😍😍😍😍👏👏👏
Aku: udah ya sekarang bobok dulu, yok dihitung dulu...
Enca: atu, uwa, iga...mereeeeem (langsung tutup mata)


Selanjutnya Enca jadi salah tingkah. Yang biasanya nenen, jadi gak nenen. Enca cuma bisa sayang-sayang nenen aja sambil guling sana guling sini, sayang nenen lagi, begitu seterusnya sampai Enca lelah dan ketiduran. Aku yang pura-pura tidurpun menyimpan haru, antara kasian, konsisten dan bangga. Bangga karna Enca semakin paham apa yang aku ucapkan selama ini.  Love you nak 😘😘😘

Semoga saja kekuatan sounding dalam proses menyapihku ini berhasil. Insya Allah nanti aku share lagi di cerita selanjutnya. Doain yaaa...

Bismillah,
 PR ku saat ini adalah keteguhan hati disaat tengah malam Enca nyari nenen. Karena aku masih suka ngasih kalau tengah malam.

Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar