Selasa, 23 Januari 2018

Stop Bullying Dengan Rasa Empati

Assalamualaikum...

Hari ini mama Enca sedikit ragu mau sharing tema ini. Maju mundur mau diposting dan ketika menulis ini pun hatiku sedih. Kenapa sedih ?
Karena seperti membuka luka lama, wuidiiih 😌😌. Aku sendiri dari kecil pernah jadi korban bullying. Dan akibat bullying itu berpengaruh banget ke kehidupan dewasa ku.  Huuuuh sedih lagi jadinya.



*Bullying ?*
Bullying itu tindakan menyakiti seseorang dengan kekerasan.
Bisa kekerasan fisik bisa juga verbal. Kekerasan fisik misalkan dijambak, dipukul, didorong yang kesemua itu menimbulkan bekas atau luka yang terlihat. Sebaliknya kekerasan verbal misalkan, diejek, dihina, direndahkan, dibentak, namun kekerasan verbal ini tidak memperlihatkan luka yang kasat mata.

Lalu lebih aman kekerasan verbal ya, karna tidak menimbulkan bekas ?

NO....!!! Big NO...!!! 😀😀😀

Justru kekerasan verbal itu yang lebih berbahaya, dan dampak untuk massa depan si korban benar-benar tidak manusiawi.
😀😀😀😀😀😀

huuuuh tahan...tahan... 😌
aku suka kebawa emosi kalau bahas beginian, karna memang pernah jadi korban bullying verbal, yang membuatku minder, perasa (mudah tersinggung), gak percaya diri, dll. 😫

*Kenapa aku di bully ?*
Mempunyai tubuh yang gendut, menjadi alasan mereka membully aku dulu. Mungkin gendut bagi mereka adalah sebuah kelucuan dan kelemahan yang pantas untuk dipermalukan, (jahat banget kaaan 😩).

"Yang kalian lakukan padaku dulu itu membuatku mider lho gaes,,tapi aku udah maafin kalian kok...lihat aku...aku sekarang tumbuh lebih percaya diri" ☺πŸ˜ŠπŸ˜‰

Bukan gendut saja yang dibully. Bahkan orang dengan rambut keriting, kulit hitam, gigi berlebihan pun turut dibully. Bahkan dulu aku pernah punya salah satu murid berkebutuhan khusus, yang juga sering dibully. Tidak manusiawi kataku, dia selalu menghina yanh mereka anggap kelemahan.

*Lalu, dimana peran orang tua ?*
Peran orang tua dalam kasus ini sangat berpengaruh banget ya. Bukan hanya orang tua si korban tapi juga orang tua pelaku.

Beruntung aku dulu punya orang tua yang mengerti. Ketika aku dibully, mereka selalu menguatkan supaya aku gak peduliin kata mereka. Tapi yang namanya disakiti lalu kita disuruh untuk tidak mempedulikan itu  tidak mudah. Sakitnyaa tuh disini...dan masih disini  πŸ˜–πŸ€§πŸ€§

Jadi meskipun kalimat bully yang dianggap sepele, "Halah cuma dikatai gitu aja marah"

tapi pengaruhnya ke korban gak se-sepele itu gaes... 😀

Jadi, pliiiiiiss yaa stop bullying bagaimanapun bentuknya.
Karena mereka jadi gak percaya diri, jadi pribadi yang tertutup dan minder ketika bermasyarakat. Merasa tidak diterima, dibedakan dan direndahkan. Parahnya lagi kalau ada yang sampai depresi gara-gara itu.

Jadi peran orang tua korban sangat penting disini. Orang tua menguatkan hati anak-anak korban bullying tersebut, misalnya dengan cara :
🌟 Lebih sering memberikan pujian supaya kepercayaan dirinya tumbuh lagi.
🌟Ketika anak ingin bercerita, berkeluh tentang apa yang dialami, maka dengarkanlah, syukur-syukur para orang tua mampu menenangkan dan memberi solusi.
🌟 Menyadari apa yang dibutuhkan si anak supaya tidak lagi diejek oleh teman-temannya.

Lalu peran orang tua pelaku, guru dan peran kita sebagai masyarakat bagaimana ? Supaya bullying bisa dihentikan ?

🌟Bagiku, kuncinya adalah
Menumbuhkan rasa empati setiap anak sejak kecil.
🌟Beri pengertian ke anak tentang bagaimana jika yang kamu lihat itu menjadi posisimu suatu saat nanti.
🌟Tanyakan ke anak, apakah kalian mau diperlakukan hal yang sama, seperti yang kalian lakukan terhadapnya ?

Mungkin masih ada lagi mak, silahkan menambahi, mungkin kita bisa berbagi pengalaman 😊


Aku sendiri saat ini sudah menjadi ibu, memang ada kecemasan sendiri jika suatu saat nanti Enca menghadapi dunia seperti ini. Semoga saja Enca tidak menjadi korban bullying maupun pelaku bullying.

Yang bisa aku lakukan saat ini membangun percaya dirinya untuk membaur dengan teman-teman seusianya, berinteraksi dan bersahabat dengan semua teman-temannya. Supaya Enca tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, jadi ketika ada kalimat bully yang ditujukan padanya tidak ngefek baginya qiqiqi. Akupun juga berusaha untuk tidak mengucapkan kalimat negatif yang sifatnya mengejek, supaya tidak dicontoh sama Enca.

Stop bullying bagaimanapun kemasannya !!!
Bersahabat dan ramah itu lebih menyenangkan daripada sibuk mengolok-olok dan mencari kelemahan.
😳😳😳
Sekian dulu ya Mak...

Wassalamualaikum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar