Rabu, 31 Januari 2018

Kekuatan Sounding

Assalamualaikum,

Sounding, menurutku adalah memberi pengertian ke anak tentang segala hal dengan kalimat-kalimat yang positif (weeits jan, bahasan mirip pakar aja, qaqaqa). Kekuatan sounding gak cuma berlaku untuk menyapih aja lho, semua hal bisa kok, karena sounding itu kan sebenarnya mengkomunikasikan segala sesuatu ke anak supaya anak.

Kebetulan, aku udah masanya menyapih Enca ni, harapanku sih aku bisa menyapih dengan cinta istilah kerennya weaning with love (wwl), supaya tidak perlu menyakiti atau nakut-nakuti. Jadi aku mulai gencarin sounding, jauh-jauh hari sebelum Enca saatnya disapih. Misalnya begini,

"Enca, Enca sekarang umurnya udah satu yaa..udah makin besar, makin sholiha, makin pinter, makin tinggi, makin ceriwis, udah pinter lari-lari, pinter nyari belalang, pinter berdoa...Besok kalau umurnya udah dua, nenen mamah ditutup yaa..kalau minum pakai gelas terus yaa sayang...😘😘"

Enca pun membalas dengan anggukan sambil berucap "he....eh"
meskipun aku tau sebenarnya Enca belum tau maksudnya, misalkan udah tau pasti jawabnya "emoooh" πŸ˜„

Itu beberapa kalimat mantra yang selalu aku ucapkan saat menyusui ketika Enca hendak tidur. Dengan harapan ketika sudah saatnya disapih nanti, Enca benar-benar mengerti dan siap.

Kapan mulai sounding ?
Aku memulai sounding saat usianya 15 bulan, karena aku sadar bahwa proses menyapih dengan cinta itu tidaklah mudah dan butuh keteguhan hati, πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻.

Bagiku, menyapih itu episode yang penuh dengan haru, baper, dan mewek. Karena menyusui itu membahagiakan 😍. Jadi aku ingin ketika menyapih pun harus dengan bahagia.

Saat ini usia Enca 20 bulan, yang artinya 4 bulan lagi disapih. Proses sounding kalimat mantra masih tetap berjalan. Semakin mendekati waktu penyapihan, aku sounding lagi dengan kata-kata yang lebih tegas namun tetap halus, misalnya

Aku: Enca sekarang umur berapa ya ?
Enca: uaaaa mah (duaa maah)
Aku: Kalo umur dua, nenen ?
Enca : gak boleeeh
Aku: umur dua,, nenen ?
Enca : tutup, aluu mah (tutup, malu mah)
Aku: kalo disayang ?
Enca : boleeeee mah

Alhamdulillah semakin mengerti umurnya udah dua, udah gak nenen lagi. Meskipun aku juga belum sepenuhnya rela menyapih.

Selain sounding, aku juga menerapkan untuk tidak menawarkan nenen. Terkadang kalau Enca masih merengek minta nenen, aku jelaskan lagi mengulang-ulang kalimat mantra tersebut, lalu Enca bisa mengerti. Disitulah aku baper, hahaha. Tapi terkadang juga Enca sampai nangis minta nenen, disitulah aku memberikan lagi dengan syarat nenen sebentar saja hihi

"boleh nenen, tapi sebentar yaa, mamah hitung sampai 10 udah yaa nenennya" 😁

"maafin mamah ya sayang 😘"


Keharuan berlanjut ketika sekarang Enca bisa tidur sendiri, tanpa minta nenen. Memang ini yang aku harapkan, tapi kok ya bikin baper, hehehe.

Seperti biasa, tiap mau tidur berdoa dulu. Ditambah sekarang berdoanya pun maunya sendiri mamah suruh diem dulu, 😘

Aku: ayo berdoa dulu dek...
Enca : berdoa πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Aku: udah ya sekarang bobok dulu, yok dihitung dulu...
Enca: atu, uwa, iga...mereeeeem (langsung tutup mata)


Selanjutnya Enca jadi salah tingkah. Yang biasanya nenen, jadi gak nenen. Enca cuma bisa sayang-sayang nenen aja sambil guling sana guling sini, sayang nenen lagi, begitu seterusnya sampai Enca lelah dan ketiduran. Aku yang pura-pura tidurpun menyimpan haru, antara kasian, konsisten dan bangga. Bangga karna Enca semakin paham apa yang aku ucapkan selama ini.  Love you nak 😘😘😘

Semoga saja kekuatan sounding dalam proses menyapihku ini berhasil. Insya Allah nanti aku share lagi di cerita selanjutnya. Doain yaaa...

Bismillah,
 PR ku saat ini adalah keteguhan hati disaat tengah malam Enca nyari nenen. Karena aku masih suka ngasih kalau tengah malam.

Wassalamualaikum

Selasa, 30 Januari 2018

Pola Asuh Antara Aku dan Suami

Assalamualaikum,

 Pernah ngalami beda pengasuhan dengan suami  ?
atau mungkin dengan nanny ataupun neneknya sendiri ?


Ya, bisa dimaklumi dan lumrah banget, karena isi kepala kita dengan yang lain beda. Pengalaman  beda, jadi pemikiran dan pola asuh pun banyak bedanya, qiqiqi.
Lalu, mungkinkah bisa diselaraskan ?
Tentu dong, 😚


Disini aku bagi pengalamanku yang pernah beda pola asuh dengan suami ya, karena belum pernah pakai jasa nanny sebelumnya.

Lho katanya jodoh itu segala-galanya selaras,
Apa yang kamu pikirkan,
 #eh sama aku juga berpikiran gitu.
Apa yang kamu rasakan,
#eh sama aku juga merasakan itu.
Apa yang kamu lakukan,
#eh sama aku juga seperti yang kamu lakukan.

#kita banyak samaannya yaa...uwooo

Nah, diatas itu kata orang-orang sebelum menikah. Setelah menikah justru yang terlihat banyak banget perbedaan-perbedaannya, qaqaqa
Salah satunya ya beda pola asuh antara aku dengan suamiku.

Namanya juga bapak-bapak, mungkin dalam mindset mas Adi pun begini,
tugasku cari nafkah, mencukupi kebutuhan anak istri,
tugas mengasuh anak, ya urusane ibune,

Gak ada yang salah sih, dengan yang diatas. Ya memang seperti itu, tapi untuk urusan mengasuh anak, ya harus dikompakkan dan diselaraskan.

Lalu, gimana dengan ibu-ibu muda yang minim ilmu parenting macam aku ini ?

Jika sepenuhnya mas Adi memasrahkan tanggung jawab pengasuhan anak ke aku yang minim ilmu ini, lalu bagaimana jadinya anakku nanti ?

Apa aku bisa mengasuhnya dengan baik sehingga menciptakan anak-anak yang sholih sholiha ?

End then, bermula dari kekhawatiran itu akhirnya aku mulai baca-baca soal ilmu parenting. Nah, jadinya sedikit banyak udah ngantongi teori, tinggak selanjutnya dipraktekkan.

Sedangkan mas Adi, karena kesibukan jadilah jarang banget baca soal parenting πŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’ yang pada akhirnya membuat kita beda pola pengasuhan.

Beberapa hal yang terjadi misalnya,
😍 Saat Enca udah berusia 1tahun lebih, aku udah mulai nerapin Enca minum susu pakai gelas

😟 Sama mas Adi, dibilang udahlah minum pake botol sambil tiduran aja biar cepet

😍 Bangun tidur, bawa Enca ke kamar mandi diajak pipis meskipun udah pakai diapers

😟 Sama mas Adi suka langsung diajak mainan, jadinya kelupaan gak diajak pipis dulu, fiiuh

😍 Kalo Enca lagi nangis, entah nangis marah atau nangis tanpa sebab bukan nangis kesakitan ya. Aku gendong/pangku sambil dielus-elus punggung dan membiarkan Enca puas nangis dulu, sesekali aku bilang
"udah belum nangisnya, boleh mama lap air matanya?"

😟 Kalo sama mas Adi, dia pengennya Enca cepet-cepet diem, makanya mas Adi  selalu dibilang gini kalo Enca nangis
" udah udah jangan nangis ya cup cup cup πŸ˜‚"

😍 Aku tuh berprinsip, bahwa Enca aku didik dengan penuh rasa percaya diri dan keberanian, bukan yang menye-menye penakut. Jadi selama itu tidak berbahaya dan masih dalam batas kewajaran, aku akan mencobakan hal-hal baru buat Enca.

😟 Tapi mas Adi masih suka melarang ini itu, karena terlalu khawatir.

dan masih banyak lagi sebenernya πŸ˜„. Tapi semua itu bisa dibicarakan kok.
Kadang minta (eh maksa deng πŸ˜‚)  mas Adi buat ikut baca-baca soal parenting, kadang kalo aku duluan yang udah baca pas lagi quality time (bener gak yah nulisnya πŸ™ˆ) berdua sama mas Adi diselingi cerita soal anak.
Alhamdulillah sekarang mulai nampak kekompakan kami dalam mengasuh Enca. Cuma kegalauan lain adalah beda pola asuh dengan nenek. Cuma ini gak berlebihan sih, karena aku hidup terpisah dari beliau-beliau. Jadi kakung dan puti tinggal di Klaten, sedangkan mbah kakung dan mbah uti tinggal di Cilacap. Ketemu jarang, tapi pernah lho bikin gemes, lain waktu insya Allah aku jembrengin deh, qiqiqi


Gimana dengan anda ?
apakah pernah mengalami perbedaan pola asuh dengan suami ?


cerita dong 😍😘

wassalamualaikum,

Senin, 29 Januari 2018

Solo, Kota Kenangan yang Selalu di Rindukan


Assalamualaikum,

Tak bisa disangkal, Solo memang menjadi kota yang selalu aku rindukan. Meskipun bukan kota kelahiran dan  bukan kota tempat tinggal, namun Solo selalu dihati, uhuuuk. Kenangan masa kecil di kota ini masih begitu jelas diingatan. Ya, massa kecilku dulu sering banget diajak bapak ibuk ke kota Solo ini, karena jarak antara rumah dengan Solo yang cuma 30menitan. Sekedar main, kadang juga kulakan kebutuhan bengkel bapak waktu itu.


Kota Solo pun menjadi pilihan kota untukku melanjutkan kuliah, 4 tahun menjadi anak kost disana membuatku semakin mencintai kota ini. Suasana yang nyaman dan asri selalu melekat dihati. Dikota ini pula Allah mempertemukan ku dengan mas Adi, kakak tingkat beda kampus yang menjadi suamiku, uhhuuuuk dowomen 😍😍

Bagiku Solo adalah kota yang terlalu nyaman untuk ditinggali. Bahkan untuk urusan makan sekalipun aku tak menemui kerepotan disana. Dari pagi hingga larut malam tak perlu takut kelaparan.

Setiap sudut kota Solo, menyimpan kenangan yang selalu di rindukan. Menulis tentang kenangan Kota Solo menguak kerinduanku saat tinggal disana, ecieeee πŸ˜‚

Tinggal dirumah kost

Ya, saat kuliah dulu aku ngekost di Rumah Bapak Ibu Ferial Hisyam. Seorang keturunan Arab yang ramah banget dan sangat sangat baik banget.

Kebetulan kostku ini terletak di belakang kampus IV UNS dan Solo Square. Jadi aku dan sahabatku kost tiap berangkat ke kampus tinggal jalan kaki aja. Kalau lagi kepanasan dikostan, biasanya kami ngadem di Mall Solo Square, sekedar baca buku di Gramedia, qiqiqi.

Kampus IV Universitas Sebelas Maret

Kampus tua yang selalu dirindukan, tempatku menimba ilmu di Fakultas Keguruan Universitas Sebelas Maret yang memang lokasinya terpisah dari kampus pusat. Eh, tapi sekarang udah makin bagus deng. Banyak cerita disini ☺, mulai dari bangunan yang sudah tua, tempat horor dipojok kelas yang paling takut dilewati, keseruan kuliah bareng sahabat-sahabat yang masih unyu-unyu saat itu, bapak ibu dosen yang sangat berjasa dalam kehidupanku saat ini, dan cerita cinta, eeeeh πŸ™ˆπŸ™Š.
Dikampus ini banyak tersimpan kenangan bersama sahabat kelas E tercinta.

Makanan dan tempat main terfavorit

Solo itu kaya akan makanan dan tempat main yang jadi favoritku. Semuanya favoritku, qiqiqi semuanya penuh dengan kenangan. Jadi kalau kebetulan lewat gitu sambil mbatin,

"aah dulu pernah makan disini sama sahabat 😍"
"dulu pernah duduk-duduk disini habisin waktu, cerita ngalor ngidul ngakak-ngakak ngomentari orang lewat sama sahabat 😍"

Jadi semua kalau lagi mudik Klaten, aku selalu menyempatkan main ke Solo untuk sekedar menyapa kota yang selalu dirindukan ini.

Bagaimana denganmu mak ?
Adakah tempat yang emak rindukan, selain tempat kelahiran ? 😊

Wassalamualaikum

Minggu, 28 Januari 2018

Memersiapkan Pendidikam Anak

Assalamualaikum...

Bicara soal mempersiapkan pendidikan anak, beberapa waktu yang lalu di timeline fesbuk ku sempat ada yang bahas soal biaya sekolah anak SD. Aku nyimak aja sih, cuma tetep kepo juga. Katanya uang masuknya ada yang udah nembus diangka 20 juta lho, waow waow waow. Itu aja baru SD, lalu gimana dengan yang SMP, SMA, Kuliah ?


Ya Allah, aku baca aja langsung meleleh dan lemes. Itu di Jogja lho, gimana yang di Jakarta ya ?

Semoga saja biaya sekolah di Purbalingga gak bikin keder dan semoga kita dimampukan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita ya mak.  Aamiin Aamiin Aamiin

Aku pribadi, saat ini belum punya pengalaman soal itu, karena umur Enca yang saat ini masih 2 tahun kurang. Tapi ikut melihat perkembangan biaya pendidikan yang semakin lama semakin naik-naik kepuncak gunung. Mau gak mau aku dan mas Adi saat ini harus mulai menata untuk kebutuhan sekolah Enca. Terlebih soal biaya, 😱 aku Nol banget nih, bahkan nyisihin uang bulanan di celengan ayam aja selalu gagal πŸ™ˆ.

Baiklah, kami memang harus lebih intens lagi  membicarakan persiapan pendidikan anak. Karena mungkin terlalu banyak yang musti dipikirkan, aku dan mas Adi sepakat untuk bahas ini dulu lah,

Mau disekolahin dimana ?

Oke soal biaya kami bicarakan dinomor dua. Tapi bukan berarti biaya dianggap sepele lho,
"walaaaah enggak gitu maksudnya"
 lanjut...

Jadi maksudnya itu yang pertama, antara suami dan istri harus kompak dan sepaham dulu mau nyekolahin anak dimana. Mau disekolahin di SDN, SDIT, atau MI.
Tentu kesemuanya bagus dan punya kelebihan masing-masing.
Hanya  disesuaikan dengan kebutuhan saja. Maka dari itu buatku pribadi penting banget buat menyamakan persepi ini lebih dulu.

Kalau aku dan mas Adi, beberapa kali memang sudah pernah nyinggung masalah ini. Alhamdulillah dari awal pembicaraan ternyata kami punya pendapat yang sama kelak mau nyekolahin Enca dimana. Selanjutnya tinggal urusan isi dompet. πŸ˜…

Biaya

Mikirin biaya memang kudu dibanyakin bismillah ya mak. Apalagi mikir biaya pendidikan yang makin lama makin mahal, bikin keder, meleleh lalu lemas kaki...qaqaqa

Kalau denger kata kakak dan sodara yang sudah punya pengalaman nyekolahin anak di Jogja.
Katanya biaya masuknya untuk sekolah X 10juta, sekolah Y 15juta, bahkan sekolah Z tembus diangka 20juta.
Masya Allah...
Aku sempat gak percaya lho, masa sih biaya masuk SD aja udah segitu mahalnya. Belum lagi biaya bulanan dan biaya ini itu.

And then, aku dan mas Adi memutuskan begini,

"bolehlah kita kepengin nyekolahin anak di sekolah tralala atau sekolah trilili, tapi lihat juga kemampuan isi dompet"

Mungkin jika saatnya nanti aku bakal lakuin ini dulu deh.
Misalkan aku pengin nyekolahin di SDIT, baiknya aku survei semua SDIT didaerahku  terlebih dahulu, ketahui biayanya. Lalu dipilihlah yang sesuai dengan hati dan kemampuan.

Selain itu, aku berusaha nabung dikit-dikit lah, tapi kok ya uabot tenan, payah. πŸ˜’

Bismillah semoga Allah memampukan kita biayain anak sampai kuliah seperti orang tua kita dulu yang juga mampu nyekolahin kita sampe perguruan tinggi. Aamiin.

Nah, yang jadi PR banget buatku dan mas Adi saat ini adalah gimana cara mengatur uang untuk tabungan pendidikan anak.

 Boleh sharing ilmunya juga dong...
😍😍


Wassalamualaikum,

Sabtu, 27 Januari 2018

Tempat Wisata Asyik di Dekat Rumah

Assalamualaikum...

Alhamdulillah, tahun 2018 adalah tahun ke-4 saya tinggal di Purbalingga. Purbalingga merupakan salah satu kabupaten di lereng gunung Slamet Jawa Tengah.

Dulu pertama kali tinggal di Purbalingga, rasanya aku bosan banget dan gak betah gara-gara gak ada emol disini πŸ™Š uuuupss πŸ˜„



eh tapi, setelah tau kalau kepengin emol itu tinggal cuuuuss ke Purwokerto aja dan bisa ditempuh dalam waktu 30menit aku jadi seneng, qiqiqi.

Ditambah lagi sekarang aku makin tau kalau ternyata Purbalingga punya banyak tempat wisata asyik dekat dengan rumah. Aku jadi makin betah dan gak mau pindah lho... qiqiqi

Jadi kalau emak-emak bingung mau wisata kemana, hayuuuk wisata ke Purbalingga aja 😘😍 sekalian nanti meetup sama aku, bahaha πŸ˜„ (gak penting yeees).

Apa sih tempat wisata di Purbalingga favoritku ?

Bicara soal tempat wisata favorit dekat rumah, aku punya beberapa yang asik dikunjungi, diantaranya


1. Kebun Stroberry
Terletak dilereng gunung Slamet Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

Disana kita bisa menikmati udara dingin khas pegunungan dengan view yang cantik banget sejauh mata memandang.
Apabila cuaca lagi cerah dan belum turun kabut kita bisa menikmati indahnya puncak gunung slamet dari radius 9 km. Untuk masuk ke kebun stroberry, kita ditarik tiket masuk per orang Rp. 15.000
dengan fasilitas, kita dimanjakan hamparan kebun stroberry dan kebun sayur di udara yang dingin.




Selain itu kita bisa petik  stroberry sendiri dan makan sepuasnya disana gratis alias tidak bayar. Namun apabila ingin dibawa pulang, stroberry harus ditimbang dulu, dengan harga per ons Rp 4.500

Dengan harga segitu, menurutku sangat ramah kantong banget ya. Melipir naik keatas lagi, masih di Desa Serang Karangreja Purbalingga, kita dimanjakan dengan hutan pohon pinus dan damar. Udara yang semakin sejuk membuatku betah berlama-lama disana.

2. Kutabawa Flower Garden


Masih satu wilayah dengan kebun stroberry, Kutabawa Flower Garden. Terletak di Kutabawa Purbalingga, kita dimanjakan dengan hamparan kebun bunga warna-warni yang menyejukkan hati. Dengan tiket masuk Rp 5.000 disini masih dengan udara yang sejuk kita bisa berselfi ria dihamparan bunga-bunga. Selain itu diarea luar kebun bunga, terdapat pedagang sayuran yang murah meriah.

3. Purbayasa River World







Purbayasa adalah salah satu tempat wisata edukasi yang dimiliki Purbalingga. Disini kita dimanjakan dengan akuairum raksasa dan istana burung. Dengan tiket masuk Rp 18.000 kita bisa memperkenalkan anak-anak dengan berbagai macam ikan dan yang menjadi kebanggaan Purbayasa adalah ikan raksasa dari Amazon yaitu Arapaima Gigas dengan panjang lebih dari 2 meter. Selain akuarium, terdapat pula istana burung, disini burung dibiarkan terbang bebas menyerupai habitat aslinya. Jika kita beruntung, kita bisa berfoto dengan salah satu burung yang ramah disana.


Asiiik banget kan gak perlu jauh-jauh perjalanan, aku bisa wisata dekat dengan rumah. Cukup 10-30 menit saja untuk bisa sampai kesana.

Tapi masih ada satu tempat lagi yang gak kalah indah banget dan aku pengin banget kesana, yaitu di Peternakan Sapi Perah Limpakkuwus. Semoga suatu saat bisa berjumpa dengan sapi-sapi disana dan menikmati udara sejuknya.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat emak yang pengin ngajak keluarga buat melipir piknik. Ayoooo dolan maring Purbalingga 😍

Wassalamualaikuml

Jumat, 26 Januari 2018

Berbagi Tugas Dengan Suami


Assalamualaikum...

Jaman sekarang, masih sering ributin soal ini tugasmu dan ini tugasku dengan suami. Rasanya gak keren yaa. Apalagi untuk urusan anak, buatnya aja kerjasama bareng masa iya, giliran ngurusin elo elo aja deh, πŸ˜… hahahaha



Urusan berbagi tugas, ada baiknya dibicarakan diawal-awal pernikahan ya, supaya nantinya ketika sudah menjalani kehidupan bersama itu tinggal ikuti aturan yang sudah dibuat.

Eh, tapi aku sendiri gak begitu deng. Dulu malah gak kepikiran buat bagi-bagi tugas. Meskipun dulu kami masih sama-sama kerja tapi gak ada masalah sih waktu itu. Mungkin karena belum ada anak, jadi kami masih banyak waktu.

Beda dengan sekarang, yang kalau gak dibagi tugas ya bakal embuh jadinya, qiqiqi.
Supaya gak terlalu ribut juga ini tugasnya siapa, akhirnya seiring berjalannya waktu kami bicarakan dan bahas ini lebih lanjut..hehe
Yang namanya hidup berdua cuma sama suami jadi ya tugas apapun itu berbagi dengan suami, aku kelompokkan seperti ini menjadi beberapa point penting,

Tugas mencari nafkah
Kami sepakat bahwa tugas mencari nafkah adalah tugas suami. Tapi mas Adi juga gak melarang apabila aku kerja lagi.

Untuk saat ini, aku tugasnya ngekepin tiap bulannya. Mastiin semuanya cukup untuk kebutuhan keluarga, syukur bisa ada lebihan dikit,  bahahaha πŸ˜„

Tugas Mengurus Anak
Karena bikinnya aja kita kerjasama solid banget, maka untuk urusan selanjutnya juga harus makin solid kerjasamanya, qaqaqaqa πŸ˜„πŸ˜

Diawal aku melahirkan Enca, mas Adi udah memperlihatkan perannya lho, mulai dari yang bantuin aku mandi pasca operasi Sectio Caesarea, bantuin aku ganti pembalut pasca operasi, dll 😍😍.
Disitu saya benar-benar bersyukur sama Allah, dijodohkan dengan suami yang gemati 😘😘 (Lariii...peluk suami.....).

Untuk urusan nyusuin itu tugasku dong yaa, ya iyaaalah masa suami, hahaha..

Ngurusi Enca dari hal yang tek tek bengek  itu semua tugasku. Mas Adi paling bantuin ambil baju atau diapers itupun masih suka salah, 😜
Sampai sekarang ya masih begitu, cuma sekarang Enca udah makin besar jadinya kepenginnya mainan terus.

Nah,
Urusan nemeni Enca main, jadi tugasku dari Enca bangun tidur sampai mas Adi pulang kerja. Tentunya setelah mas Adi makan dan istirahat sebentar, lalu gantian. Aku juga mau leha-leha sebentar lah, bisa makan sambil ngunyah pelan-pelan plus bisa inguk-inguk lambe turah πŸ˜„.

Tapi kenyataannya, meskipun main sama ayah, yah dicari tetep mamah. Bayangan leyeh-leyeh makan sambil ngunyah pelan-pelan pun sirna, apalagi tadinya .au inguk-inguk Instagram akhirnya cuma jadi harapan. πŸ˜†

Tugas ayah nemeni Enca main itu paling banter sore hari sehabis mandi. Diajak mainan rumput ditaman depan perumahan. Malam hari sehabis maghrib-isya pun main-main maunya harus ada mamah disamping Enca. Bener-bener anak kesayangan mamah ini 😘😘


Tugas Rumah Tangga

Semenjak punya Enca, tugas rumah benar-benar butuh kerjasama kita berdua. Apalah saya ini tanpa bantuan dari mas Adi.. 😘

Tugas yang tiada pernah ada habisnya, begitu yang kami rasakan.
Karena kita apa-apa sendiri tanpa (belum) bantuan ART jadinya mau gak mau semua tugas ini kami bagi berdua saja, gak mungkin tetangga ikut dibagin juga, yakaaaan.? πŸ˜…

Masak, itu tugasku.
Tapi sesekali mas Adi masakin nasi goreng untukku, rasanya lumayan lah tapi tetep enak masakanku.haha
Eeh, tapi dulu waktu masih pengantin baru, yang mana aku ini mana bisa masak πŸ™ˆ mas Adi lho yang masakin aku oseng buncis.  Bener-bener mas Adi yang masak, aku bantuin aja gak boleh dan rasanya enak banget, dibanding osengku 😭😍.
Dia mah dari bujang udah mandiri, sedangkan aku dari dulu tergantung sama ibu, main di dapur cuma kalau bikin mie doang πŸ˜…πŸ˜…

Intinya...suamikuuu... I love you bangettt..😘😘😘

Tugas yang bisa dikerjakan sendiri yaa dikerjakan sendiri. Yang butuh bantuan, ya kerjasama sama suami. Kalau yang gak bisa dikerjakan bareng yaa dipikir nanti saja..hehehe
Yang penting sama-sama ikhlas dan pengertian...qiqiqi

Kalau emak gimana nih soal tugas rumah tangga ?
Bagi-bagi tugas juga dengan paksu ?

yuk share mak...

Wassalamualaikum

Kamis, 25 Januari 2018

Kegelisahan Seorang Ibu Akibat Gadget

Assalamualaikum...

Dijaman teknologi yang semakin canggih ini, memang sedikit banyak berpengaruh pada kehidupan manusia. Bcara soal gadget, belakangan ini pengguna gadget bukan hanya orang dewasa saja, bahkan anak-anakpun tak mau ketinggalan. Bahkan mereka sudah sangat lihai memainkan jemari diatas layar, sekedar lihat video, main game ataupun bersosmed. Apakah ini sebuah prestasi yang patut dibanggakan ?
ataukah sebuah keprihatinan ?


Dahulu, gadget hanya sebagai sarana komunikasi jarak jauh saja. Namun sekarang ini gadget sudah lebih dari itu, tanpa kita sadari segala macam kebutuhan dan aktifitas kita bisa dimudahkan dengan gadget.

Adakah manfaat dari gadget ?

Tak bisa dipungkiri, sebagai pengguna gadget, akupun banyak mendapat manfaatnya.  Memberi berbagai kemudahan itulah memang salah satu dari manfaat gadget.

Mau makan enak ? Go Food

Ada meeting tapi gak ada yang nganterin ? GoJek, GoCar

Mau nganter masakan ke rumah mertua, tapi gak ada motor ? GoSend

Mau beli semua ? Scroll scroll shoppe

Mau jual barang bekas ? OLX

Ketinggalan gosip artis ? cusss Lambe turah

Kepengin tau kabar sang mantan ? buka IG, buka Fb πŸ™ŠπŸ™ŠπŸ™Š eeeehhh

Mau bayar listrik, PDAM, transfer, dll semuaaaa bisa dengan gadget.

Tanpa kita sadari, gadget jadi primadona dirumah kita. Lalu salah siapa apabila anak kita mencontohnya?  karea kepengin sama yang selalu dipegang orang tuanya ?

Apa dampak penggunaan gadget bagi anak usia dini ?

Jika segala aktifitas orang dewasa banyak tergantung dari gadget. Yang tanpa disadari juga terselip dampak negatif seperti terpapar radiasi elektromagnetik.
Begitupun dengan anak-anak yang dihantui dampak negatif dari penggunaan gadget, diantaranya :
⭐ Resiko terpapar radiasi
⭐ Emosi tidak stabil
⭐ Kurang fokus
⭐ Resiko penyalahgunaan


Apa yang harus orang tua lakukan ?

Menjadi orang tua di era digital memang tidaklah mudah. Seperti pisau bermata dua, disatu sisi bermanfaat di sisi lain bisa mendatangkan mudharat.

Aku pribadi, dengan Enca yang belum genap 2 tahun sudah lihai memainkan jemarinya buka gadget, bisa memainkan sendiri video favoritnya, disitu kadang saya merasa sedih. Padahal aku tidak mengajari begini-begini. Benar saja hanya dengan sering melihatku menggunakan gadget ternyata Enca menirunya ( harus lebih hati-hati dalam berucap dan bersikap, nih karena Enca lagi masa-masanya meniru ).

Bahkan sekarang Enca udah makin sering merengek minta pinjem HP ayah buat nonton video favoritnya. Padahal dalam sehari paling Enca aku kasi gadget satu kali itupun durasi 30menit. Enca pun jadi sering marah karena gadget. Aku menyimpulkannya begini, jadi antara sudah bosan dengan yang dilihat, tapi hatinya masih kepengin lihat, ditambah mata dan badan yang mungkin lelah, akhirnya dia bingung sendiri dengan apa maunya. Nah ini PR banget buatku dan mas Adi.

Lalu, sebagai orang tua jaman now apa yang aku dan mas Adi lakukan ?

Membuat peraturan untuk diri kami sendiri yang mesti kami patuhi diantaranya :
😘 Tidak pegang gadget saat main sama Enca
😘 Aku dan mas Adi sepakat untuk tidak terlalu asyik main gadget sendiri
😘 Beri pengertian ke Enca, boleh main Handphone1x dan sebentar saja
😘 Mengalihkan perhatian Enca jika sudah mulai merengek minta Handphone

Semoga aku dan mas Adi bisa benar-benar jadi contoh yang baik. Dan semoga kita dapat selalu membersamai anak-anak kita ya mak... 😍😍😍

with love Mama Enca

Wassalamualaikum..


Rabu, 24 Januari 2018

Piknik Asik Bareng Anak Usia 1 Tahun

Assalamualaikum...

Hai mak, sudahkah melipir piknik bulan ini.?
belum yaa....qaqaqa samaa πŸ˜…

Sejak punya anak, bisa dihitung dengan jari acara melipirku untuk sekedar piknik πŸ˜‚. Apalagi saat Enca masih ASI Eksklusif, aku full dirumah, pergi paling jauh cuma       kerumah sakit buat imunisasi qiqiqi..
 Tapi gak masalah sih buatku, karna kalaupun piknik ngajak bayi saat itu aku sendiri belum siap mental. Belum siap dengan keribetan gimana nanti  kalau BAB, gimana nanti kalau rewel, dan minta ASI ditempat umum.



Nah, setelah Enca mulai umur 9 bulan, mulai deh melipir piknik deket rumah. qiqiqi πŸ˜πŸ’ƒπŸ». Katanya emak jaman Now itu harus nyempetin piknik, biar tetep waras πŸ˜…πŸ˜…. Piknik bawa anak itu gak jauh beda sama orang pindahan rumah, segala macem barang penting mesti dibawa. Terlebih piknik bareng bayi yang sudah MPASI dan sudah sangat aktif gerak itu banyak tantangannya.

Tantanganku dimulai, πŸ˜„
Jika dulu sebelum ada Enca, piknik kemanapun its Okay...
Cuaca panas ataupun hujan tetap pancal gaaas...🚴🏻‍♀🚴🏻.

Sekarang, kenyamanan dan tempat piknik ramah anak itu yang utama. Jadi harus bener-bener selektif sebelum memutuskan pergi, kalau memang gak nyaman buat anak aku dan mas Adi bakal nyoret dari daftar tempat piknik tujuan. Nah, supaya piknik asik bersama anak bisa terealisasi, kuncinya aku kantongin ini dulu mak πŸ‘‡

Siapin mental dulu sebelum piknik

Sebelum piknik, biasanya jauh-jauh hari aku udah mulai persiapan, salah satunya persiapan mental dulu sebelum piknik.

Tujuannya apa ?

Supaya aku menyadari keribetan dan segala kemungkinan terburuk. Karena ngurus anak dirumah saja ribet, maka akan lebih ribet ketika piknik. Jadi aku harus tau apa yang akan aku lakukan ditempat umum jika sewaktu-waktu Enca BAB, muntah, dll dengan tidak membuat pengunjung lain terganggu.

Buat daftar apa saja yang perlu aku bawa

Menyadari apa yang dibutuhkan dan yang perlu dibawa. Biasanya aku tulis dulu apa saja yang musti dibawa, supaya gak kelupaan nantinya. Satu hari sebelum berangkat tinggal cek aja, dan ini beberapa yang aku bawa saat ajak Enca piknik :

⭐Cemilan
⭐ Baju ganti dan diapers, untuk antisipasi anak bajunya kotor kena muntah ataupun BAB
⭐ Susu tambahan, diperlukan jika tidak ada ruang laktasi
⭐ Mainan kesayangan, diperlukan jika perjalanan lumayan jauh. Supaya anak nyaman dan tetap bisa main-main.
⭐ Minyak telon
⭐ Gendongan yang nyaman
⭐ Payung
⭐ Makan,
dulu saat MPASI Enca masih no gula garam, maka aku bawa makanan sendiri dari rumah, tapi karna sekarang sudah ikut menu makanan keluarga jadi jajan saja πŸ˜‹πŸ˜‹ qiqiqi.


Buat anak tetap nyaman

Sebelum piknik, aku pastikan dulu Enca dalam keadaan sehat, gak lagi pilek atau capek. Karena gak mungkin kita maksa piknik disaat anak sakit. Aku lebih memilih dirumah dulu menunggu sampai benar-benar Enca fit lagi. Karena aku bukan tipe orang tua yang berani nekat bawa anak pergi dalam keadaan kurang fit.

Selama piknik, aku pastikan juga bahwa Enca dalam keadaan kenyang. Sudah makan (walaupun beberapa suap), sudah nyusu dan sudah tidur saat perjalanan. Cek juga diapers, diapers harus dalam keadaan kering (tidak dalam keadaan BAB atau penuh) segera ganti jika diapers sudah penuh atau BAB.


Jaga mood anak, agar tetap ceria

Biasanya yang aku lakukan agar Enca tetap ceria saat piknik, adalah selalu mengajaknya bicara yang positif, tidak menakut-nakuti dengan sesuatu. Misalkan melihat hewan yang aku katakan,

 "waaaa serunyaa, ada gajah, jerapah, monyet...waaa asiiik..lucuuuu banget".

Sebisa mungkin aku gak ucapkan kalimat yang menakut-nakuti,

"hiiiii ada gajah, hii jerapah...hiiii takut..hii takut".

 Karena apa, kekuatan merekam dan mendengarkan anak itu besar banget, dan gampang masuk dimemory otaknya.

Menunjukkan hal-hal baru. Misalkan seperti aku suruh pegang air mancur, pegang bunga, mencoba naik ayunan, dll. Tujuannya apa, supaya Enca punya banyak pengalaman dan gak takut mencoba hal baru.

Mengenalnkan hewan lebih dekat pun menambah keceriaan anak. Terlebih sepulang dari piknik pengalaman tersebut dijadikan bahan cerita dan penguatan karakter anak. Jadi nih, misalkan Enca habis pegang ular, nanti dirumah bakal menjadi cerita seru berulang-ulang sampai berbusa dan aku biasanya selalu menyelipkan kata
 "Enca pemberani yaa pegang ular, Enca hebat yaa berani ngasih makan kelinci, Naik gajah seruuuu bangeet ya Ca Enca berani naik gajah yeeeey "
dengan penguatan kata positif aku cuma berusaha dan berharap Enca tumbuh menjadi anak yang percaya diri, tidak apa-apa takut (nunjuk diri sendiri 😌).










Selain itu, saat Enca sudah bisa berjalan, aku biarkan Enca jalan sendiri dan memang maunya jalan sendiri. Ya sudah aku biarkan Enca mengeksplore tempat tersebut. Kesempatan buat Aku dan mas Adi bisa gandengan, eeeaaaaaa πŸ’—πŸ’—πŸ’—.
Hal ini sukses banget membuat Enca tetap ceria, bahkan heboh saat piknik qiqiqi 😁

Sebenarnya masih banyak cerita yang ingin ku bagi. Tapi berhubung sudah lumayan panjang mungkin lain kali aku sambung lagi dengan cerita seru piknik Enca.


Wassalamualaikum....






Selasa, 23 Januari 2018

Stop Bullying Dengan Rasa Empati

Assalamualaikum...

Hari ini mama Enca sedikit ragu mau sharing tema ini. Maju mundur mau diposting dan ketika menulis ini pun hatiku sedih. Kenapa sedih ?
Karena seperti membuka luka lama, wuidiiih 😌😌. Aku sendiri dari kecil pernah jadi korban bullying. Dan akibat bullying itu berpengaruh banget ke kehidupan dewasa ku.  Huuuuh sedih lagi jadinya.



*Bullying ?*
Bullying itu tindakan menyakiti seseorang dengan kekerasan.
Bisa kekerasan fisik bisa juga verbal. Kekerasan fisik misalkan dijambak, dipukul, didorong yang kesemua itu menimbulkan bekas atau luka yang terlihat. Sebaliknya kekerasan verbal misalkan, diejek, dihina, direndahkan, dibentak, namun kekerasan verbal ini tidak memperlihatkan luka yang kasat mata.

Lalu lebih aman kekerasan verbal ya, karna tidak menimbulkan bekas ?

NO....!!! Big NO...!!! 😀😀😀

Justru kekerasan verbal itu yang lebih berbahaya, dan dampak untuk massa depan si korban benar-benar tidak manusiawi.
😀😀😀😀😀😀

huuuuh tahan...tahan... 😌
aku suka kebawa emosi kalau bahas beginian, karna memang pernah jadi korban bullying verbal, yang membuatku minder, perasa (mudah tersinggung), gak percaya diri, dll. 😫

*Kenapa aku di bully ?*
Mempunyai tubuh yang gendut, menjadi alasan mereka membully aku dulu. Mungkin gendut bagi mereka adalah sebuah kelucuan dan kelemahan yang pantas untuk dipermalukan, (jahat banget kaaan 😩).

"Yang kalian lakukan padaku dulu itu membuatku mider lho gaes,,tapi aku udah maafin kalian kok...lihat aku...aku sekarang tumbuh lebih percaya diri" ☺πŸ˜ŠπŸ˜‰

Bukan gendut saja yang dibully. Bahkan orang dengan rambut keriting, kulit hitam, gigi berlebihan pun turut dibully. Bahkan dulu aku pernah punya salah satu murid berkebutuhan khusus, yang juga sering dibully. Tidak manusiawi kataku, dia selalu menghina yanh mereka anggap kelemahan.

*Lalu, dimana peran orang tua ?*
Peran orang tua dalam kasus ini sangat berpengaruh banget ya. Bukan hanya orang tua si korban tapi juga orang tua pelaku.

Beruntung aku dulu punya orang tua yang mengerti. Ketika aku dibully, mereka selalu menguatkan supaya aku gak peduliin kata mereka. Tapi yang namanya disakiti lalu kita disuruh untuk tidak mempedulikan itu  tidak mudah. Sakitnyaa tuh disini...dan masih disini  πŸ˜–πŸ€§πŸ€§

Jadi meskipun kalimat bully yang dianggap sepele, "Halah cuma dikatai gitu aja marah"

tapi pengaruhnya ke korban gak se-sepele itu gaes... 😀

Jadi, pliiiiiiss yaa stop bullying bagaimanapun bentuknya.
Karena mereka jadi gak percaya diri, jadi pribadi yang tertutup dan minder ketika bermasyarakat. Merasa tidak diterima, dibedakan dan direndahkan. Parahnya lagi kalau ada yang sampai depresi gara-gara itu.

Jadi peran orang tua korban sangat penting disini. Orang tua menguatkan hati anak-anak korban bullying tersebut, misalnya dengan cara :
🌟 Lebih sering memberikan pujian supaya kepercayaan dirinya tumbuh lagi.
🌟Ketika anak ingin bercerita, berkeluh tentang apa yang dialami, maka dengarkanlah, syukur-syukur para orang tua mampu menenangkan dan memberi solusi.
🌟 Menyadari apa yang dibutuhkan si anak supaya tidak lagi diejek oleh teman-temannya.

Lalu peran orang tua pelaku, guru dan peran kita sebagai masyarakat bagaimana ? Supaya bullying bisa dihentikan ?

🌟Bagiku, kuncinya adalah
Menumbuhkan rasa empati setiap anak sejak kecil.
🌟Beri pengertian ke anak tentang bagaimana jika yang kamu lihat itu menjadi posisimu suatu saat nanti.
🌟Tanyakan ke anak, apakah kalian mau diperlakukan hal yang sama, seperti yang kalian lakukan terhadapnya ?

Mungkin masih ada lagi mak, silahkan menambahi, mungkin kita bisa berbagi pengalaman 😊


Aku sendiri saat ini sudah menjadi ibu, memang ada kecemasan sendiri jika suatu saat nanti Enca menghadapi dunia seperti ini. Semoga saja Enca tidak menjadi korban bullying maupun pelaku bullying.

Yang bisa aku lakukan saat ini membangun percaya dirinya untuk membaur dengan teman-teman seusianya, berinteraksi dan bersahabat dengan semua teman-temannya. Supaya Enca tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, jadi ketika ada kalimat bully yang ditujukan padanya tidak ngefek baginya qiqiqi. Akupun juga berusaha untuk tidak mengucapkan kalimat negatif yang sifatnya mengejek, supaya tidak dicontoh sama Enca.

Stop bullying bagaimanapun kemasannya !!!
Bersahabat dan ramah itu lebih menyenangkan daripada sibuk mengolok-olok dan mencari kelemahan.
😳😳😳
Sekian dulu ya Mak...

Wassalamualaikum...

Senin, 22 Januari 2018

Reward And Punishment Untuk Anakku

Assalamualaikum...

yaaay...bisa minum sendiri...gak tumpah...yaaaay πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ˜˜


Pagi yang bahagia, karena memulai hari dengan bahagia itu penting ya mak. Sepele sih, bahagia itu nyetrum dan akan kebawa sampai nanti malam πŸ’ƒ. Jadi aku ingin setiap hari nyetrum kebahagiaan untuk semuanya qiqiqiqi....
Semoga emak-emak yang mampir kesini juga selalu bahagia yaak 😘😘

Pernah gak mak jaman  kecil dulu dapet Reward ?
Pernah juga gak mak jaman kecil dulu dapet Punishment ?

Tentu pernah ngalamin semua kan ya ?

Seingat inem, jaman SD dulu inem juga pernah ngalamin itu semua.
Tak bisa dipungkiri, dapet Rewad itu membahagiakan sebaliknya jika yang didapat Punishment maka kita bersedih.

Ketika aku masih aktif ngajar dulu pun Reward and Punisment juga aku terapin ke anak-anakku dikelas. Tujuanku memberikan Reward dulu supaya anak semakin tertarik dan berlomba-lomba menuju hal baik atau jika ada anak yg masih loyo terpacu semangatnya. Begitupun punishment, tujuannya supaya anak tetap berperilaku sesuai peraturan dan tata krama. Namun pemberian punishment sendiri harus hati-hati banget dan harus yang mendidik.

Tapi bagaimana jika Reward and Punishment kita terapkan untuk anak usia 2 tahun ya ?
Aku terkadang sudah menerapkan Reward ke Enca (anak gadisku, yang saat ini sudah berusia 20 bulan). Tapi ya masih tipis-tipis lah mak aku nerapinnya. Reward yang diterima juga baru sebatas tepuk tangan dan ucapan terimakasih dari aku dan mas Adi, kata-kata pujian (misal, Masya Allah Enca pinter, sholiha, rajin, cantik) dan kadang berupa barang.

Mungkin bagi sebagian berpendapat memberikan Reward hanya akan membuat anak jadi tidak ikhlas atau cuma ingin dapetin hadiah saja. Tapi kalau aku pribadi, selama kita tidak menjanjikan iming-iming reward diawal maka tidak akan membentuk anak yang pamrih.
Misalkan begini, dulu jaman aku kecil ibuku pengin lemari bajuku itu bisa rapi. Soalnya aku selalu gak bisa ambil baju tanpa merusak tatanan formasi baju yang sudah rapi, jadinya berantakan lagi berantakan lagi. Sampai pada akhirnya ibuku menjanjikan sesuatu, jika aku bisa ambil baju dilemari dengan rapi maka dibelikan ini. Benar saja, beberapa hari aku hati-hati banget demi reward itu, tapi oh tapi setelah hadiah ku dapat yang terjadi adalah, aku kembali ke sifat lama..qaqaqa πŸ˜‚ gak bisa rapi tiap kali ambil baju (dan masalah ini masi kebawa sampai aku nikah lho mak πŸ™ˆπŸ™ˆ malunya sama suami ).

So, sekarang aku dikit-dikit nerapin pemberian reward ke anakku bukan dengan perjanjian/iming-iming diawal. Sebisa mungkin aku menghindari kata-kata yang seperti ini mak misalnya,
 "dek, ayo makannya dikunyah ! dihabiskan nanti mama belikan jajan"
"dek, ayo ikut mama sholat, nanti mama kasih es krim"
"dek, ayo sikat gigi dulu, nanti mama ajak naik odong-odong"

Nay... aku berusaha gak ucapin kata-kata itu mak sama anakku. Better aku ucapin begini mak,
"dek, ayo makannya dikunyah yang pinter ya, ini mama juga lagi ngunyah, yok ngunyah bareng-bareng sama mama, ditelan ya, dihabiskan" (meskipun kenyataannya luamaa bener nunggu makanan itu ketelan habis, tapi ketika sudah habis biasanya aku ucapin kalimat pujian disertai dengan tepuk tangan, karena seusia anakku lagi seneng ditepuk tangani)

"dek, ayo sholat dulu bareng mama, kita wudhu dulu yok, Enca dulu yang wudhu, nanti gantian mama ya, kita ganti-gantian, habis itu kita sholat ya Ca. (Biasanya Enca menolak dulu, karna mungkin lagi asyik mainan, tapi dengar kata wudhu yang dia pahamnya wudhu itu mainan air, maka dia langsung mau. Jadi iya aku ajari Enca wudhu tipis-tipis, sebatas cuci tangan, cuci muka, dan cuci kaki. Dan itu sukses bisa bikin Enca mau ikut sholat.Rewardnya pun berupa kalimat pujian).

"dek, sikat gigi dulu ya, kumur-kumur dulu. (Jika dia menolak) maka aku contohin sambil bilang, ini mama kumur-kumur, ayo Enca kumur-kumur juga. Yok, sekarang sikat gigi dulu (jika menolak lagi), maka aku pamerin gigiku sambil gaya agak lebay untuk menarik perhatiannya misalkan, niiih gigi mamah bagus kinclong, gigi enca mana coba mama lihat, sambil diajak bicara soal gigi sambil kita sikat giginya.  Setelah itu berikan pujian lagi.

jadi pemilihan kata itupun penting banget ya, jangan sampai maksud kita baik tapi karna pemilihan kata yang kurang tepat jadi bikin hal yang sia-sia.

Lalu, kapan aku memberikan reward dalam bentuk barang ?
Gak aku tentuin waktunya sih mak, bukan ketika Enca bisa tambah pinter ini itu lalu langsung aku berikan reward dalam bentuk barang beda halnya ketika rewardnya berupa kalimat pujian yang harus memang pada saat itu juga diucapkan. Jadi flexible....ketika lagi ada rejeki pengin beliin ini untuk Enca, atau kalau lagi belanja bulanan, tengok kanan kiri kok ada yang lucu buat Enca ya sudah aku berikan itu. Ketika memberikannya pun aku ajak bicara lagi misalnya, ini dek, buku atau mainan buat Enca, karena kan Enca dah pinter wudhu, pinter sholat, pinter bantu-bantu mamah. Enca tambah pinter lagi ya, tambah sholiha lagi ya.... yang seperti itu mak.
Alhamdulillah sampai detik ini aku merasa Encaku gampang mengerti, mudah diajak komunikasi dan semoga selamanya menjadi penyejuk hatiku dan mas Adi.

Nah, untuk punishment aku sendiri belum menerapkan ke Enca, karena umur masih 2 tahun jadi kalau dia misalnya numpahin air minum, numpahin makanan, pipis atau BAB di celana dan hal-hal yang kadang bikin aku hampir kelepasan emosi, aku mengajarinya untuk minta maaf. Misalkan numpahin makanan, "ya ampun Enca, makanannya jadi tumpah kan, lantainya kotor, hayo minta maaf dulu sama mamah"
lalu Enca ngajak aku salim cium tangan sambil bilang "a...aap mamah (maaf mamah)
dan aku langsung meleleh.. hehehe
😍😍😘

Kalau emak gimana mak ? boleh dong kita saling sharing...

Sekian dulu ya mak, semoga tetap ada secuil manfaat....
salam dari Enca dan mama...

Wassalamualaikum 😍😍




Sabtu, 20 Januari 2018

Review Hipseat Kalemi Flowery

Assalamualaikum...
salam salim sayang dari mama enca 😘..

Baru tilik blog lagi nih mak..setelah lama dianggurin, karna kesibukan inem yg menyita tenaga dan pikiran (halah newbie banyakan ngeles nii).. 😚
Beberapa kali nulis cuma menumpuk di draft πŸ˜‚ qiqiqi

Buat pemanasan jari-jari lentikku ini yg sudah teramat kaku, aku mau me-review hipseat aja yah mak, siapa tau emak lagi melirik-lirik hipseat untuk buah hati tercinta..sebenernya udah telat nih, telat banget baru me-review sekarang tapi gakpapa ya, yuuk cekidut... πŸ‘‡πŸ‘Œ

🐈 Hipseat mu Merk apa mak.?
Hipseat yang aku pakai ini Kalemi Flowery, kenapa sih aku menjatuhkan pilihan hati pada Kalemi ini.? yaa, karna menurutku (menurut ku ho yaa) Kalemi Flowery ini yg mirip-mirip sama Hipseat I-Angel. Soalnya mau beli I-Angel kantongku bolong terus dan harganya wow, wahahaha... jadilah saya beli kembarannya saja weks... 😳

🐈 Pakai Hipseat, Enca umur berapa mak.?
Mulai pake hipseat ini saat enca umur 8bulan. Sebenernya sih kata yang empunya merk, bisa dipakai dari usia 0 bulan dan bisa digunakan sampai BB maksimal 20kg. Cuma aku nunggu aja deh sampai enca dah bisa tegak pungungnya, dah bisa duduk (cari aman aja sih mak). Dan tau gak mak, sampai Enca usia 20 bulan ini masih setia pake Hipseat kemana-mana πŸ™ˆ cuma ya udah kurang nyaman aja sih 😭

pertama kali nyobain hipseat usia 8 bulan


🐈 Aman gak sih.?
Buatku aman banget mak, karena apa ? hipseat ini selain tali pinggangnya sudah berperekat masih ditambah dengan pengunci pinggang. Jadi double protection, gak was-was bakal melorot ataupun tali pinggang lepas. Lalu, dibagian punggung juga terdapat tali dan pengunci. Fungsinya untuk menopang tubuh anak supaya gak jatuh. Dan Bahan dari Kalemi ini sendiri memakai kain katun jadi gak bikin gerah, plus kantong depan bisa dibuka berupa jaring untuk sirkulasi udara, jadi punggung anak gak kegerahan.

penampakan hipseat dari belakang

🐈Harga berapa.?
Salah satu hal terpenting buatku juga soal harga. Karena inem punya kantong yang gak tebel-tebel amat...hahaha πŸ˜… dan masih syuka bolong... πŸ˜ͺ jadi aku beli semampu dompetku aja mak, yang penting standar keamanan dah dikantongi, biar masih bisa jajan cilok dan kawan-kawannya πŸ˜…
emmm...dulu belinya sekitar 420k, kisaran segitu untuk yang Kalemi Flowery ini. Kalau merk dan tipe lain ada buanyaaak bangeeetts mak...mulai 250k ada kayaknya, beda model dan merk beda harga.


🐈 Nyaman gak pake Hipseat.?
Aku pun juga merasa nyaman pake hipseat, gak pegel sebelah gitu lho mak. Terus enaknya juga itu jadi sering mendekap enca didada kalau kemana-mana, jadi berasa adem gitu saling dekap dengan anak, detak jantungku dan enca saling berirama, hihihi
Tapi ada sedikit minusnya buat emak yg melahirkan SC, nanti yaks aku jembrengin diakhir acara..😘
Penilaian mas Adi pun sama, jadi dia nyaman banget gendong pake hipseat ini. Terus juga gampang banget dipakenya, gak ribet dan yang pasti modelnya kekinian jadi bapak-bapak jaman now pun gak ada alasan buat gak bisa gendong... tsaaaaaah πŸ’ƒπŸ’ƒ (bisa leha-leha dikitan lah 😚)

Nyaman disini bukan cuma yang menggendong merasa nyaman ya, tapi lebih penting juga yang digendong juga merasa nyaman, aman dan heppy sepanjang hari.
Aku merasakan kenyamanan Enca saat  digendong pake Hipseat. Mungkin karena posisinya digendong tapi duduk jadi bawaanya happy.

jadi menurutku kenyamanan pakai hipseat  itu...
😍 Anak merasa nyaman saat digendong, karena posisi tubuhnya duduk dan dudukan milik Kalemi Flowery ini pun luas.
😍 Paha tidak menggantung
😍 Si penggendong juga nyaman, karna berat badan anak menjadi berasa ringan
😍 Bisa mendekap anak, dengan dada yang saling bersentuhan.
😍 Terdapat sirkulasi udara dibagian kantong depan, yang menghindarkan anak dari kegerahan
😍 Menggendong bisa dengan posisi anak menghadap ke kita ataupun hadap kedepan melihat objek-objek alam semesta.


🐈 Minusnya apa ya.?
emmm...yang namanya barang buatan manusia pastinya ada plus minus nya yaaah.. eh gak cuma barang deng, kita aja yang manusia ciptaan Allah swt ada plus minus nya juga, iyaa kan.? (iyain aja ya maks jujur 😚). Sama seperti manusia  barangpun tak ada yg sempurna, jadi apa yg disombongkan weeeks 😝

Kekurangannya ituu tuu ini salah satunya mak...
πŸ˜” Agak kurang nyaman dipakai sama emak yg melahirkannya dengan operasi SC. Kurangnya itu karena seatnya itu ngepas banget di luka sayatan. Jadi kalau dipake buat jalan, rasanya seperti menekan bekas lukanya. Yang aku rasain sih kadang clekit gitu, tapi gak sakit banget kok mak. Cuma gak nyaman aja
πŸ˜” Berasa tambah berat. Ini karena Enca memiliki bobot lumayan berat. Tapi ini baru berasa saat Enca masuk usia 12 bulan. Sebelum itu dengan berat badan yang sudah lumayan berat nyaman aja sih.
πŸ˜” Kadang saya jadi susah melihat ke depan, eeeits bukan susah move on lho gengs πŸ˜„.
Kalau ini sih sepertinya bukan minus hipseatnya, tapi minus tinggi badan saya yang gak mencapai 160cm πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
Jadi tekadang saya kudu "ndlangak" biar bisa melihat kedepan. (eh ndlangak bahasa Indonesianya apaan ya mak.? kalau ada yg gak tau ndlangak, ndlangak itu melihat dengan memaksa leher kita tertarik keatas, kurang lebihnya itu yaa hehe)

Ini pun baru saya rasain saat Enca berusia 14 bulan, saat Enca makin tinggi. Sebelum itu masih bisa bebas lihat kedepan mak.. Tapi inipun juga berasanya kalau pas naik motor berdua aja sama Enca 😍

enca 20 bulan, dengan berat 12kg 😱


Itu beberapa minusnya mak, lihat foto diatas sampai mangap gitu gendongnya , uabooot reek πŸ˜ͺπŸ˜ͺ. Enca saat ini udah semakin berat dan tinggi, sepertinya inem mau memensiunkan Hipseat ini deh. Lihat penampakan foto Enca 20bulan BB 12kg dengan hipseat rasanya jahitan inem menjerit-jerit didalam sanaah 😱😩😭  (lebay kumat ). So, sekarang lagi melirik gendongan buat Toddler yang nyaman banget dipakai. Tapi kok kantong masih jebol aja yaa mak...duuh πŸ™ˆ
Semoga bisa kebeli.. Aamiiin Aamiiin Aamiiin
doain ya mak...hihihi
siapa tau, tetiba pak kurir datang bawa paketan buat Enca...
πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

sekian dulu ya emak sayang review hipseat kalemi flowery dari aku...
Terimakasih sudah mau mampir dan baca sampai selesai. Semoga ada secuil manfaat ya mak... 😘😘😘
Sehat-sehat dan happy selalu emak dan buah hati tercintanya,.


Wassalamualaikum