Assalamualaikum,
Tahun ajaran baru udah didepan mata nih, tapi masih bingung mau daftarin sekolah anak.
Hmm, daftar sekolah dimana ya ?
Yang disana ?
atau disanaaaah ?
semua bagusss 😌😢😥#%*@+(";'?%+$;#(#+;
Sebagai orang tua, pernah mengalami masalah yang demikian ?
Mungkin ada yang pernah ya, karena banyak pertimbangan ketika akan memilihkan sekolah untuk anaknya.
Meskipun Enca masih berusia 2 tahun kurang 3 bulan, aku dan mas Adi udah nyicil pilih-pilih sekolahan buat Enca. Kami punya beberapa pertimbangan untuk sekolah Enca besok-besok diantaranya,
Untuk tingkatan TK, SD dan SMP aku dan mas Adi sepakat untuk memilih Sekolah Islam Terpadu. Alasannya supaya Enca dapat pembiasaan ibadah seperti kebiasaan sholat Dhuha, sholat wajib berjamaah dan hafalan Al Quran. Serta penanaman akhlak sejak dasar atau usia dini.
Ketika SMA, aku dan mas Adi punya pertimbangan lain. Di usia SMA kami justru kepengin memasukkan Enca kesekolah Negeri. Alasannya, supaya Enca bisa berbaur dengan lingkungan yang Heterogen, dengan latar belakang dan agama yang berbeda-beda supaya Enca bisa memahami tentang toleransi.
Bekal agama yang didapat dari TK, SD dan SMP semoga menjadi nilai plus tersendiri untuk pribadi Enca ketika memasuki SMA negeri.
Selain itu, pertimbangan lain adalah soal akses. Untuk sekokah TK, SD dan SMP kalau bisa sih, akses mudah dan jaraknya yang dekat. Jadi Enca tidak terlalu capek dijalan. Misal ada macet pun masih bisa ditolerir, atau jika cuaca sedang hujan, tidak terlalu lama hujan-hujanan.
Ketika SMA, akses tetep harus yang mudah juga. Jadi misalkan lagi gak bawa motor sendiri masih bisa naik angkot. Jadi gak yang kemana-mana dianter.
Nah itu beberapa pertimbangan ketika aku memilih sekolah untuk Enca.
Bagaimana dengan teman-teman ?
bagi-bagi cerita dooong
Wassalamualaikum,
Minggu, 04 Februari 2018
Sabtu, 03 Februari 2018
Aku Ingin Umroh Plus Travelling ke Istanbul
Assalamualaikum,
Selamat.....
Anda mendapatkan hadiah Umroh plus travelling ke Istanbul, bersama suami dan boleh bawa anak...!!!
Segera siapkan apa yang perlu disiapkan...
Segeralah bangun...bangun....bangun...!!!!!
oooow...mimpi, barusan itu mimpi..semoga terwujud Aamiin Aamiin Aamiin
Bismillah, bangun asah....😍
Baiklah, saat ditanya,
"Ketika mendapat kesempatan travelling ke Luar Negeri kamu ingin kemana ?"
Dengan perasaan haru dan semangat menulis, maka aku katakan,
Aku Ingin Umroh plus travelling ke Istanbull.
(Kabulkan ya Allah mudahkan...Aamiin Aamiin Aamiin)
Sebagai umat muslim pasti kepenginan ku yang pertama adalah menginjakkan kaki di tanah Haramain (Makkah Madinah), selanjutnya ingin Jepang, Korea dan Jerman, qiqiqi banyak maunya niih.
Mimpi bisa Umroh plus travelling bersama suami dan anak itu sungguh indah. Untuk mewujudkannya kami harus rajin ngisi celengan mulai dari sekarang nih.
Semoga saja, suatu saat beneran terwujud bisa melakukan serangkaian ibadah Umroh dan bisa banyak memanjatkan doa disana. Aamiiin
Selesai Umroh, kepengin sekalian travelling ke Istanbul Turki, menjelajahi jejak perjuangan islam Muhammad Al Fatih "The Great Otoman" di daerah mediterania tanah bekas konstantinopel. Dan keinginan yang remeh temehku itu aku pengin pegang salju disana, atau bolehlah merasakan hujan salju disana, qiqiqi.
Ya...meskipun saat ini baru bisa baca-baca dan dengar cerita dari teman atau saudara yang telah lebih dahulu pergi ke sana. Insya Allah, aku yakin bahwa suatu saat Allah akan memudahkan ku beserta keluargaku untuk datang beribadah ke tanah Haramain tersebut plus mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Istanbul Turki.
Jadi, aku akan terus bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpi itu.
Bagaimana dengan teman-teman ?
Jika mendapat kesempatan travelling ke Luar Negeri, kalian ingin kemana ?
Cerita dong....
Wassalamualaikum
Jumat, 02 Februari 2018
Manfaat Travelling
Assalamualaikum,
Meskipun terlahir dari keluarga sederhana, tapi orang tuaku dulu tetap mengusahakan ngajak anak-anaknya travelling. Mulai dari yang paling dekat misalkan Prambanan sampai pernah yang paling jauh itu Sarangan (Jawa Timur). Kadang kami diajak naik kendaraan umum, sering juga kami diajak naik motor demi menghemat biaya, hihihi. Bahkan, kalau lagi gak ada agenda travelling, biasanya bapak ibuk ngajak jalan-jalan sekedar motoran cari angin, dan itupun sudah membahagiakan.
Dari situlah aku merasakan manfaat travelling, diantaranya
😎 Nambah wawasan.
Aku jadi makin tau banyak hal dan pengalaman baru.
😎 Melatih kesabaran.
Aku jadi tau gimana sumpeknya naik bis umum (ekonomi), bahkan sampai tau rasanya dikentutin orang pas dihidungku dan bikin aku gumoh parah (ini serius lho)
😎 Tau rasanya naik bis patas yang adem dan nyaman banget, haha
😎 Tau rasanya suasana terminal dengan segala keramaiannya
dan masih banyak lagi sebenernya, halah.
aaaah, jadi melow inget bapak ibuk yang jauh disana 😘😘.
Makanya sampai sekarangpun aku suka banget travelling atau sekedar jalan-jalan muter-muter tanpa tujuan. Sehari tanpa muter-muter itu rasanya dah pusing banget, qiqiqiqi. Banyak pula manfaat salah satunya aku bisa tetep waras, qiqiqi.
So, aku juga nerapin ini ke Enca, karena manfaat travelling itu sangat positif untuk perkembangan anak. Apalagi ketika diajak travelling Enca excited banget jadi sekalian buat sarana pembelajaran Enca.
Baca juga : Piknik Asik Bareng Anak Usia 1 Tahun
Bagaimana dengan teman-teman ?
Apakah suka travelling dan suka ngajak anak travelling ?
Yuk, ceritakan manfaatnya...
Wassalamualaikum,
Meskipun terlahir dari keluarga sederhana, tapi orang tuaku dulu tetap mengusahakan ngajak anak-anaknya travelling. Mulai dari yang paling dekat misalkan Prambanan sampai pernah yang paling jauh itu Sarangan (Jawa Timur). Kadang kami diajak naik kendaraan umum, sering juga kami diajak naik motor demi menghemat biaya, hihihi. Bahkan, kalau lagi gak ada agenda travelling, biasanya bapak ibuk ngajak jalan-jalan sekedar motoran cari angin, dan itupun sudah membahagiakan.
Dari situlah aku merasakan manfaat travelling, diantaranya
😎 Nambah wawasan.
Aku jadi makin tau banyak hal dan pengalaman baru.
😎 Melatih kesabaran.
Aku jadi tau gimana sumpeknya naik bis umum (ekonomi), bahkan sampai tau rasanya dikentutin orang pas dihidungku dan bikin aku gumoh parah (ini serius lho)
😎 Tau rasanya naik bis patas yang adem dan nyaman banget, haha
😎 Tau rasanya suasana terminal dengan segala keramaiannya
dan masih banyak lagi sebenernya, halah.
aaaah, jadi melow inget bapak ibuk yang jauh disana 😘😘.
Makanya sampai sekarangpun aku suka banget travelling atau sekedar jalan-jalan muter-muter tanpa tujuan. Sehari tanpa muter-muter itu rasanya dah pusing banget, qiqiqiqi. Banyak pula manfaat salah satunya aku bisa tetep waras, qiqiqi.
So, aku juga nerapin ini ke Enca, karena manfaat travelling itu sangat positif untuk perkembangan anak. Apalagi ketika diajak travelling Enca excited banget jadi sekalian buat sarana pembelajaran Enca.
Baca juga : Piknik Asik Bareng Anak Usia 1 Tahun
Bagaimana dengan teman-teman ?
Apakah suka travelling dan suka ngajak anak travelling ?
Yuk, ceritakan manfaatnya...
Wassalamualaikum,
Kamis, 01 Februari 2018
Anak Nonton Televisi, Yes or No
Assalamualaikum,
Baru kemarin nulis tentang gadget pada anak, dan sekarang tentang televisi.
baca: Kegelisahan Seorang Ibu Akibat Gadget
Jika gadget dapat memberikan dampak positif dan negatif, begitupun dengan televisi. Salah satu dampak positifnya update berita. Ya, buat orang dewasa terutama bapak-bapak ketika nyalain tv pasti nyarinya berita, horeee 👏🏻
Beda dengan emak-emak, nyalain tv yang dicari pasti sinetron dan gosip 😅, iya kaaan ? qaqaqa.
Soalnya aku juga gitu, qiqiqi
Kalau sekarang nyalain tv yang dicari acara pagi pagi pasti heppy transtv, wekaweka 😆.
Lalu jadi lupa waktu dan kecanduan, duuuh.
Gak bisa dipungkiri ya, sejak jaman aku kecil dulu acara TV memang menarik hati, mulai dari kartun dan acara semacam tralala trilili semua menarik. Jadi anak dan tv semacam sahabat sejati, eaaa.
Dulu sebelum nikah, sempat berfikir nanti kalau punya anak jangan ditontonin TV ah. Diajak main yang interaktif aja, atau kalau bosen ya bolehlah sesekali dilihatin youtube. Udah berencana gitu sama calon suami dulu yang sekarang jadi suami beneran ini, halah apaan coba 😅. Tapi realitanya ? simak lebih lanjut 😅
Memang awal-awal bersikukuh gak usah punya TV, toh aku kerja mas Adi juga kerja. Lalu ada cerita dimana aku hamil lalu keguguran yang akhirnya aku resign. Dirumah cuma main HP sama Laptop doang bikin bosan juga, dari situlah aku dibelikan TV sama mas Adi, hahaha. Itulah yang dibilang kenyataan tak selalu berjalan mulus, ngeeek.
Sebenarnya, nonton Tv juga ada sisi positifnya kok. Misalnya aja ni, kadang kalau lagi bosan main ini itu aku nyalain Tv. Paling sebatas upin ipin, detective peet, sama tayo.
Misalnya habis lihat yang upin ipin, Enca jadi makin nambah kosa kata semacam atok, kakak, ehsan, mail, terus bisa nyanyi lagu-lagu disitu semacam alif ba tsa, kiri kanan tepuk tangan dan banyak tanya.
Habis nonton detective peet, jadi makin heboh banget lihat hewan-hewan. Nambah kosa kata juga dan makin tau nama hewan. Begitupun habis nonton Tayo, selain bisa nyanyi lagu Tayo, Enca jadi hapal warna-warna, dan kalau lagi dijalan raya gitu, Enca heboh tiap lihat bis. Enca bilang
"mah..mah bis ayo (tayo) mah...mah...mah ani (lani) mah.." 👏🏻👏🏻😘
Jadi buatku pribadi anak nonton tv, Yes, boleh lah, dengan catatan:
1. Orang tua selalu dampingi.
Jadi misal yang ditonton kurang berfaedah, kita bisa langsung mengingatkan. Atau jika ada iklan yg kurang layak dan mengandung kekerasan kita bisa langsung ganti chanel.
2. Berikan batasan waktu.
Jam nya sholat ya matikan. Jam nya belajar ya matikan.
Jadi enggak yang dibiarin nonton TV sepanjang waktu, bahkan sampai melanggar waktu beribadah dan belajar.
3. Tetap diajak mainan yang interaktif atau diajak bersosialisasi
4. Nonton Tv dengan jarak yang gak dekat-dekat
Catatan untuk orang tua sendiri, jika hobi nonton Televisi selayaknya juga ada aturannya. Misalnya aku nih, seneng banget nonton drama korea atau telenovela, pengin nonton sih tapi ada Enca disampingku, baiklah aku lebih memilih matiin televisi.
Jadi orang tua ada aturannya juga dong, dan aturan versi aku itu,
1. Pengin nonton acara kesukaan, yang belum layak ditonton anak sebaiknya nunggu si anak tidur atau lebih baik relakan saja, matikan Tv dan tidak perlu ditonton.
2. Harus tau waktu
Misalkan jam 19.00 sehabis sholat isya, adalah jamnya anak belajar. Maka orang tua pun dilarang keras nyalakan Tv. Karna itu sama saja Jarkoni, menyuruh anak belajar eh emaknya asik nonton telenovela, kan gak lucu.
Nah, bagaimana dengan anda ?
Yes or No ?
Wassalamualaikum,
Baru kemarin nulis tentang gadget pada anak, dan sekarang tentang televisi.
baca: Kegelisahan Seorang Ibu Akibat Gadget
abaikan bakso bakarnya, 😅 |
Jika gadget dapat memberikan dampak positif dan negatif, begitupun dengan televisi. Salah satu dampak positifnya update berita. Ya, buat orang dewasa terutama bapak-bapak ketika nyalain tv pasti nyarinya berita, horeee 👏🏻
Beda dengan emak-emak, nyalain tv yang dicari pasti sinetron dan gosip 😅, iya kaaan ? qaqaqa.
Soalnya aku juga gitu, qiqiqi
Kalau sekarang nyalain tv yang dicari acara pagi pagi pasti heppy transtv, wekaweka 😆.
Lalu jadi lupa waktu dan kecanduan, duuuh.
Gak bisa dipungkiri ya, sejak jaman aku kecil dulu acara TV memang menarik hati, mulai dari kartun dan acara semacam tralala trilili semua menarik. Jadi anak dan tv semacam sahabat sejati, eaaa.
Dulu sebelum nikah, sempat berfikir nanti kalau punya anak jangan ditontonin TV ah. Diajak main yang interaktif aja, atau kalau bosen ya bolehlah sesekali dilihatin youtube. Udah berencana gitu sama calon suami dulu yang sekarang jadi suami beneran ini, halah apaan coba 😅. Tapi realitanya ? simak lebih lanjut 😅
Memang awal-awal bersikukuh gak usah punya TV, toh aku kerja mas Adi juga kerja. Lalu ada cerita dimana aku hamil lalu keguguran yang akhirnya aku resign. Dirumah cuma main HP sama Laptop doang bikin bosan juga, dari situlah aku dibelikan TV sama mas Adi, hahaha. Itulah yang dibilang kenyataan tak selalu berjalan mulus, ngeeek.
Sebenarnya, nonton Tv juga ada sisi positifnya kok. Misalnya aja ni, kadang kalau lagi bosan main ini itu aku nyalain Tv. Paling sebatas upin ipin, detective peet, sama tayo.
Misalnya habis lihat yang upin ipin, Enca jadi makin nambah kosa kata semacam atok, kakak, ehsan, mail, terus bisa nyanyi lagu-lagu disitu semacam alif ba tsa, kiri kanan tepuk tangan dan banyak tanya.
Habis nonton detective peet, jadi makin heboh banget lihat hewan-hewan. Nambah kosa kata juga dan makin tau nama hewan. Begitupun habis nonton Tayo, selain bisa nyanyi lagu Tayo, Enca jadi hapal warna-warna, dan kalau lagi dijalan raya gitu, Enca heboh tiap lihat bis. Enca bilang
"mah..mah bis ayo (tayo) mah...mah...mah ani (lani) mah.." 👏🏻👏🏻😘
Jadi buatku pribadi anak nonton tv, Yes, boleh lah, dengan catatan:
1. Orang tua selalu dampingi.
Jadi misal yang ditonton kurang berfaedah, kita bisa langsung mengingatkan. Atau jika ada iklan yg kurang layak dan mengandung kekerasan kita bisa langsung ganti chanel.
2. Berikan batasan waktu.
Jam nya sholat ya matikan. Jam nya belajar ya matikan.
Jadi enggak yang dibiarin nonton TV sepanjang waktu, bahkan sampai melanggar waktu beribadah dan belajar.
3. Tetap diajak mainan yang interaktif atau diajak bersosialisasi
4. Nonton Tv dengan jarak yang gak dekat-dekat
Catatan untuk orang tua sendiri, jika hobi nonton Televisi selayaknya juga ada aturannya. Misalnya aku nih, seneng banget nonton drama korea atau telenovela, pengin nonton sih tapi ada Enca disampingku, baiklah aku lebih memilih matiin televisi.
Jadi orang tua ada aturannya juga dong, dan aturan versi aku itu,
1. Pengin nonton acara kesukaan, yang belum layak ditonton anak sebaiknya nunggu si anak tidur atau lebih baik relakan saja, matikan Tv dan tidak perlu ditonton.
2. Harus tau waktu
Misalkan jam 19.00 sehabis sholat isya, adalah jamnya anak belajar. Maka orang tua pun dilarang keras nyalakan Tv. Karna itu sama saja Jarkoni, menyuruh anak belajar eh emaknya asik nonton telenovela, kan gak lucu.
Nah, bagaimana dengan anda ?
Yes or No ?
Wassalamualaikum,
Langganan:
Postingan (Atom)